Jumat, 30 November 2012

Menjadi dewasa bukan perkara yang mudah!

         Hari ini desember,besok desember dan lusa pun masih desember,tak terasa kita sudah menginjakkan kaki di penghujung tahun 2012 ini.
Apakah ada moment special yang paling melekat di hati anda selama 11 bulan anda berada di tahun 2012 ini??? moment seperti apakah itu?
Jika pertanyaan ini di lemparkan ke saya,maka mungkin saja dengan tenang saya akan mulai menutup mata perlahan-lahan dan menekan tombol play yang ada di otak saya.Kemudian ibarat sebuah kaset (CD) semua memori tentang perjalanan hidup saya mulai dari awal januari lalu sampai sekarang berputar di otak saya,sstttt I see something wrong with the CD,saya tidak mampu mengingat semua kejadian-kejadian yang pernah terjadi di hidup saya,bahkan ketika saya memutar kembali CD itu dan berusaha mengingat-ingat kembali kejadian or peristiwa  yang pernah terjadi saya malah diingatkan sama satu hal yang satu tau bahwa ini adalah dasar kenapa saya mampu menjalani tahun ini dengan baik,karena saat saya bahagia,sedih,senang,lelah dengan semua masalah-masalah saya,saat butuh bantuan,bahkan ketika saya putus asa,saya tau lewat cara ini saya bisa mendapatkan ketenangan hidup saya, “saat teduh” inilah moment-moment yang membuat saya kuat jalani hidup sampai detik ini,jangan berpikir kalau saya terlalu terobsesi ingin membangga-banggakan hal ini hanya dengan melihat rutinitas atau kebiasaan semata,jika seperti itu maka saya katakan itu adalah sebuah kesalahan besar,dan bukan maksud saya juga lewat tulisan ini mau mengajari atau berceramah,ini hanyalah ungkapan kata hati saya yang paling ingin saya tuangkan ke dalam blog sederhana ini.
      Hari ini saya bahagia masih bisa menginjakkan kaki di bulan desember,dan hari ini pula sebuah pertanyanan besar mulai menghantui saya,” sudah siapkah saya menjadi pribadi yang dewasa di esok hari”??... masih ada waktu sehari untuk memantapkan hati saya.Nah,taukah anda apa yang saya maksudkan di atas? Tepatnya,di tanggal 2 desember besok akan ada suatu moment yang hanya terjadi sekali seumur hidup saya,moment yang menuntut saya untuk menjadi pribadi yang dewasa dalam segala hal,tapi kenapa yah saat sedang menulis tulisan ini ada sebuah ketakutan dan kesedihan besar yang saya rasakan,air mata saya hampir saja mengalir,mungkin saya terharu karena sedang bahagia,mungkin juga saya terharu karena sedang sedih.
      Apapun kejadiannya saya percaya itu adalah bagian dari rencana Tuhan,dan saya tau rencanaNya selalu indah tepat pada waktunya.Siapkan saya menjadi bagian dari mereka yang sudah lebih dulu Engkau dewasakan,siapkan saya untuk menjadi pribadi yang siap menanggung segala dosa dan kesalahan saya sendiri,seperti lirik dari sebuah  lagu rohani yang berkata: Tuhan inilah hidupku,kuserahkan padaMU,segala cita-citaku,masa depanku,menjadi milikMu!!! hanya lirik dari lagu ini yang mampu mewakili perasaanku  saat ini.

Rabu, 14 November 2012

Mata Kuliah Teknik Presentasi


MAKALAH GONORRHOEAE








     OLEH

Kelompok III

1. Hawila T 1110003
2. Sunarti 1110013
3. Teodorus Tue 1110008
4. Klementinus Akoit 1110017
5. Novitri Melsye 1110024
6. Arfan M. 1110029
7. Agustina D. Rabungan 1110033
8. Silviana 1110038
9. Dewi Angreani 1110089


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TAMALATEA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2012/2013








 KATA PENGANTAR 
                Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan pertolonganNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”GONORE” tepat pada waktunya. Makalah ini memaparkan tentang penyakit gonore. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para mahasiswa tentang apa dampak dari penyakit gonore penularannya melalui ciuman dan kontak seks.
              Kami sebagai penulis mengakui dan menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan tugas kami selanjutnya.



DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . .. . . . . .. .. 1
B. RUMUSAN MASALAH . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . .  . . . . . . . . . . . .2
C. TUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . .. .2

BAB II PEMBAHASAN
A. NEISSERIA GONORRHOEAE. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .3
B. INFEKSI NEISSERIA GONORRHOEAE .. . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .  .. .3
C. GEJALA INFEKSI NEISSERIA GONORRHOEAE.. . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . .  .4
D. PENYEBAB dan PENYEBARAN INFEKSI
    NEISSERIA GONORRHOEAE
E. PENGOBATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . .. . . . ...7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .  . .. . . ...9

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . ....10



BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

     WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru PMS (penyakit menular seksual) di negara berkembang seperti di Afrika, Asia, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Di negara industri prevalensinya sudah dapat diturunkan, namun di negara berkembang prevalensi gonore menempati tempat teratas dari semua jenis PMS.
Dalam kaitannya dengan infeksi HIV/AIDS, United States Bureau of Census pada 1995 mengemukakan bahwa di daerah yang tinggi prevalensi PMS-nya, ternyata tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan banyak ditemukan perilaku seksual berisiko tinggi. Kelompok seksual berperilaku berisiko tinggi antara lain commercial sex workers (CSWs). Berdasarkan jenis kelaminnya, CSWs digolongkan menjadi female commercial sexual workers (FCSWs) ‘wanita penjaja seks’ (WPS) dan male commercial sexuall workers (MCSWs).
               Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insiden yang tinggi di antara penyakit menular seksual lainnya. Pada pengobatannya terjadi pula perubahan karena sebagian disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang telah resisiten terhadap penisilin dan disebut Penicilinase Producing Neisseria gonorrhoeae.
Penyakit menular seksual (PMS) dimaksudkan sebagai penyakit yang ditularkan secara langsung dari seseorang ke orang lain melalui kontak seks. Namun penyakit gonore ini dapat juga ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman patogen tertentu yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat suntik yang digunakan untuk obat bius. Penyakit menular seksual juga disebut penyakit venereal merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Pengobatan penyakit ini efektif dan penyembuhan cepat sekali.
                    Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah menjadi kebal terhadap obat-obatan dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang melalui transportasi udara. Di Indonesia, infeksi gonore menempati urutan yang tertinggi dari semua jenis PMS. Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap WPS menunjukkan bahwa prevalensi gonore berkisar antara 74%–50%.
                  Berdasarkan pada hal tersebut, maka penulis membuat makalah ini dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan terhadap bakteri gram negatif yang disebut sebagai Neisseria gonorrhoeae.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Neisseria Gonorrhoeae ?
2. Apa gejala dari Neisseria Gonorrhoeae ?
3. Apa penyebab dari Neisseria Gonorrhoeae ?
4. Bagaimana penyebaran dari Neiserria Gonorrhoeae ?
5. Bagaimana pengobatan dari Neisseria Gonorrhoeae ?

C. TUJUAN

     Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi tentang Neisseria Gonorrhoeae
2. Mengetahui gejala dari Neisseria Gonorrhoeae
3. Mengetahui penyebab dari Neisseria Gonorrhoeae
4. Mengetahui penyebaran dari Neiserria Gonorrhoeae
5. Mengetahui pengobatan dari Neisseria Gonorrhoeae
6. Memenuhi tugas dari mata kuliah Teknik Presentasi




BAB II PEMBAHASAN

A. NEISSERIA GONORRHOEAE

          Neisseria gonorrhoeae adalah kuman gram negatif bentuk diplokokus yang merupakan penyebab infeksi saluran urogenitalis. Kuman ini bersifat fastidious dan untuk tumbuhnya perlu media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan terhadap kepanasan dan kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama di luar host-nya. Penularan umumnya terjadi secara kontak seksual dan masa inkubasi terjadi sekitar 2–5 hari. Neisseria Gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi menular seksual yang biasa disebut dengan Gonore.

B. INFEKSI NEISSERIA GONORRHOEAE

        Gonore merupakan penyakit kelamin yang bersifat akut yang pada permulaan keluar nanah dari orifisium uretra eksternum sesudah melakukan hubungan kelamin. Gonore juga merupakan infeksi menular seksual tertua yang pernah dilaporkan dalam berbagai literatur. Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, bakteri yang dapat tumbuh dan berkembang biak dengan mudah di daerah lembab hangat, dari saluran reproduksi, termasuk serviks (membuka rahim), uterus (rahim), dan tabung fallopi (saluran telur) pada wanita , dan di uretra (saluran urin) pada wanita dan laki-laki. Bakteri juga dapat tumbuh di mulut, tenggorokan, mata, dan anus.

C. GEJALA INFEKSI NEISSERIA GONORRHOEAE

        Gejala dan tanda pada pasien laki-laki dapat muncul 2 hari setelah pajanan dan mulai dengan uretritis, diikuti oleh secret purulen, disuria dan sering berkemih serta malese. Sebagian besar laki-laki akan memperlihatkan gejala dalam 2 minggu setelah inokulasi oleh organisme ini. Pada beberapa kasus laki-laki akan segera berobat karena gejala yang mengganggu.

          Pada perempuan, gejala dan tanda timbul dalam 7-21 hari, dimulai dengan sekret vagina. Pada pemeriksaan, serviks yang terinfeksi tampak edematosa dan rapuh dengan drainase mukopurulen dari ostium. Perempuan yang sedikit atau tidak memperlihatkan gejala menjadi sumber utama penyebaran infeksi dan beresiko mengalami penyulit. Apabila tidak diobati maka tanda-tanda infeksi meluas biasanya mulai timbul dalam 10-14 hari. Tempat penyebaran tersering pada perempuan adalah pada uretra dengan gejala uretritis, disuria, dan sering berkemih. Pada kelenjar bartholin dan skene menyebabkan pembengkakan dan nyeri. Infeksi yang menyebar ke daerah endometrium dan tuba falopii menyebabkan perdarahan abnormal vagina, nyeri panggul dan abdomen dan gejala-gejala PID progresif apabila tidak diobati.
            Infeksi ekstragenital yang bersifat primer atau sekunder lebih sering ditemukan karena perubahan perilaku seks. Infeksi gonore di faring sering asimtomatik tetapi dapat juga menyebabkan faringitis dengan eksudat mukopurulen, demam, dan limfadenopati leher.
            Infeksi gonore pada perianus biasanya menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal ringan atau menimbulkan ekskoriasi dan nyeri perianus serta sekret mukopurulen yang melapisi tinja dan dinding rektum.

         Secara umum gejala yang biasanya timbul adalah sebagai berikut:
1. Keluarnya cairan hijau kekuningan dari vagina
2. Demam
3. Muntah-muntah
4. Rasa gatal dan sakit pada anus serta sakit ketika buang air besar, umumnya terjadi
    pada wanita dan homoseksual yang melakukan anal seks dengan pasangan yang terinfeksi
5. Rasa sakit pada sendi
6.  Munculnya ruam pada telapak tangan
7. Sakit pada tenggorokan (pada orang yang melakukan oral seks dengan pasangan yang terinfeksi).

         Gejala khusus yang sering terlihat pada pria dan wanita yang terinfeksi bakteri Neisseria Gonorrhoeae adalah sebagai berikut:

1. Pada pria

a. Uretritis
           Yang paling sering dijumpai adalah uretritis anterior akut dan dapat menjalar ke proksimal selanjutnya mengakibatkan komplikasi lokal, asendens dan diseminata. Keluhan subjektif berupa rasa gatal dan panas di bagian distal uretra di sekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disuria, polakisurua, keluar duh tubuh dari ujung uretra yang terkadang disertai darah dan perasaan nyeri saat ereksi.

b. Tysonitis
            Infeksi biasanya terjadi pada penderita dengan preputium yang sangat panjang dan kebersihan yang kurang baik. Diagnosis dibuat jika ditemukan butir pus atau pembengkakan pada daerah frenulum yang nyeri tekan. Bila duktus tertutup akan timbul abses dan merupakan sumber infeksi laten.

c. Prostatitis
            Prostatitis ditandai dengan perasaan tidak enak pada daerah perineum dan suprapubis, malese, demam, nyeri kencing sampai hematuri, spasme otot uretra sehingga terjadi retensi urin, tenesmus ani, sulit buang air besar dan obstipasi. Bila prostatitis menjadi kronik gejalanya ringan dan intermiten, tetapi kadang-kadang menetap. Terasa tidak enak pada perineum bagian dalam dan rasa tidak enak bila duduk terlalu lama.

2. Pada wanita

a. Uretritis
           Gejala utama ialah disuria terkadang poliuria. Pada pemeriksaan, orifisium uretra eksternum tampak merah, edematosa dan terdapat sekret mukopurulen.

b. Bartholinitis
           Labium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah, dan nyeri tekan. Kelenjar bartholin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita berjalan dan penderita sukar duduk. Bila saluran kelenjar tersumbat dapat timbul abses dan dapat pecah melalui mukosa atau kulit. Kalau tidak diobati dapat menjadi rekuren atau menjadi kista.


D. PENYEBAB dan PENYEBARAN INFEKSI NEISSERIA GONORRHOEAE

          Penyebab gonore adalah kuman gonokokus yang ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879 dan baru diumumkan pada tahun 1882. Kuman tersebut termasuk dalam grup Neisseria dan dikenal ada 4 spesies yaitu:

1. Neisseria gonorrhoeae
2. Neisseria meningitides
3. Neisseria pharyngis
4. Neisseria catarrhalis

            N.gonorrhoeaea dan N.meningitidis bersifat pathogen sedangkan yang dua lainnya bersifat komensalisme.
             
                Neisseria merupakan cocus gram negatif yang biasanya berpasangan. Secara umum ciri-ciri neisseriae adalah bakteri gram negatif, diplokokus non motil, berdiameter mendekati 0,8 μm. Masing-masing cocci berbentuk ginjal; ketika organisme berpasangan sisi yang cekung akan berdekatan.
Bakteri ini adalah patogen pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida, memiliki plasmid. Gonococci paling baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2.

              Gonococci hanya memfermentasi glukosa dan berbeda dari neisseriae lain. Gonococcus biasanya menghasilkan koloni yang lebih kecil dibandingkan neisseria lain. Gonococci menyerang membran selaput lendir dari saluran genitourinaria, mata, rektum dan tenggorokan, menghasilkan nanah akut yang mengarah ke invasi jaringan; hal yang diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis. Pada pria, biasanya terjadi peradangan uretra, nanah berwarna kuning dan kental, disertai rasa sakit ketika kencing. Infeksi urethral pada pria dapat menjadi penyakit tanpa gejala. Pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks dan menyebar ke urethra dan vagina, meningkatkan sekresi cairan mukopurulen. Ini dapat berkembang ke tuba uterina, menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi tuba.

               Bakterimia yang disebabkan oleh gonococci mengarah pada lesi kulit (terutama Papula dan Pustula yang hemoragis) yang terdapat pada tangan, lengan, kaki dan tenosynovitis dan arthritis bernanah yang biasanya terjadi pada lutut, pergelangan kaki dan tangan.

               Endocarditis yang disebabkan oleh gonococci kurang dikenal namun merupakan infeksi yang cukup parah. Gonococci kadang dapat menyebabkan meningitis dan infeksi pada mata orang dewasa; penyakit tersebut memiliki manisfestasi yang sama dengan yang disebabkan oleh meningococci. Gonococci yang menyebabkan infeksi lokal sering peka terhadap serum tetapi relatif resisten terhadap obat antimikroba. Sebaliknya, gonococci yang masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi yang menyebar biasanya resisten terhadap serum tetapi peka terhadap penisilin dan obat antimikroba lainnya serta berasal dari auksotipe yang memerlukan arginin, hipoxantin, dan urasil untuk pertumbuhannya.

E. PENGOBATAN

             Pada semua tipe gonorrhea, pengobatan harus dilakukan dengan tindak lanjut yang berulang, termasuk pembiakan dari tempat yang terkena. Karena penyakit-penyakit yang ditularkan secara seksual lainnya dapat diperoleh pada saat yang sama, langkah-langkah diagnostic yang cocok juga harus dilakukan. Karena penggunaan penicillin yang sudah meluas, resistensi gonococci terhadap penicillin juga meningkat, namun karena seleksi dari kromosom yang bermutasi, maka banyak strain membutuhkan penicillin G dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan gonococci tersebut (MIC ≥ 2μg/mL). N. Gonorrhea yang memproduksi penicillinase (PPNG, Penicillinase Producing N. gonorrhea) juga meningkat secara meluas. Resistensi terhadap tetracycline (MIC ≥ 2μg/mL) secara kromosomal sering ditemui, dengan 40% atau lebih gonococci yang resisten pada tingkat ini.

              Tingkat resistensi yang tinggi terhadap tetracycline (MIC ≥ 32μg/mL) juga terjadi. Resistensi terhadap spectinomycin seperti halnya resistensi terhadap antimikroba lain Pelayanan Kesehatan Masyarakat AS merekomendasikan untuk mengobati infeksi genital yang bukan komplikasi dengan ceftriaxone 125mg secara intramuskular dengan dosis sekali pakai. Terapi tambahan dengan doxycycline 100mg 2 kali sehari selama 7 hari(per oral) direkomendasikan untuk infeksi concomitant chlamydia; erythromycin 500mg 4x sehari selama 7 hari (per oral) sebagai pengganti doxycycline bagi wanita hamil. Modifikasi dari terapi-terapi ini direkomendasikan untuk jenis infeksi N. gonorrhea yang lain. Penggunaan sefalosporin generasi ke-3 dalam hal ini seperti seftriakson cukup efektif dengan dosis 250 mg i.m dan sefoperazon dengan dosis 0,5 sam 1 gram secara i.m. Dari golongan kuinolon obat yang menjadi pilihan adalah ofloksazin 400 mg, siprofloksazin 250-500 mg dan norfloksasin 800 mg secara oral.




BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

               Penyakit gonore merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae.

                  Di Indonesia, infeksi gonore menempati urutan yang tertinggi dari semua jenis PMS (penyakit menular seksual). Karena gonorrhea ini sangat menular namun seringkali tidak menampakkan gejala-gejala khusus. Seseorang yang pernah melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan sebaiknya memeriksakan dirinya dengan teratur. Penggunaan kondom dapat mencegah penularan.

                 Selain itu perlu terus waspada, karena sekali seseorang terinfeksi, tidak berarti selanjutnya ia menjadi kebal atau imun. Banyak orang terserang gonorrhea ini lebih dari sekali. Pencegahan jauh lebih baik dan lebih mudah dibandingkan dengan pengobatan. Perlu di tinjau kembali perilaku seksual sekarang, dan segera meninggalkan perilaku seks yang beresiko dan tidak bertanggung jawab.

                Hindarilah berganti pasangan. Kemudian bersikap setia terhadap pasangan juga merupakan tindakan yang baik untuk pencegahan penyakit ini.



DAFTAR PUSTAKA


Doenges Marilynn E, Moorhouse mary F, Geissler Alice C. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi Ke tiga, Penerbit Buku Kedokteran. 1999.

Http://gonore/Gonore%201.webarchive.html

Http://gonore/gonore-go.html

Http://gonore/gonore-kencing-nanah.html