Jumat, 18 Januari 2013

Di balik sebuah senyuman

“ Kamu memang manis tapi kamu akan keliatan lebih manis lagi saat kamu tersenyum”.
Yah, itulah ungkapan yang akhir-akhir ini paling sering saya dengar,entah karena dosen saya yang sering bilang begitu sama mahasiswanya saat sedang mengajar,atau saat seseorang berusaha bercanda gurau dengan mengatakan hal seperti itu,bahkan tak jarang pula itu dijadikan sebagai bahan gombalan untuk menarik perhatian seseorang.

                              Pada dasarnya memang tidak ada seorang pun manusia yang ngak manis saat lagi tersenyum,maka bagi anda yang ingin dibilangi manis tersenyumlah terus tapi ingat jangan terlalu berlebihan nanti anda malah dikira gila sama orang-orang yang melihat anda.
Senyum adalah ungkapan rasa senang ataupun bahagia yang ada dalam diri seseorang karena sesuatu. Senyum karena ada hal lucu, unik ataupun hal yang membuat dia tertarik dan senang akan hal tersebut. Seseorang akan sulit untuk senyum jika dalam kondisi tertekan, susah, merasakan sakit yang sangat dan merasa tidak percaya diri, tapi ada juga orang yang tersenyum karena hanya ingin menutupi masalahnya dan juga karena ketidak-PD annya.
          Dan hampir dapat dipastikan bahwa semua orang pernah tersenyum.
Walau pernah saya membaca sebuah artikel, katanya Hitler itu tidak pernah tersenyum. Boleh jadi benar, Hitler tidak pernah tersenyum dihadapan publik. Tapi, menurut saya, Hitler pernah tersenyum ketika bercengkrama dengan anak dan isterinya di rumah.

Senyum itu ada banyak macam.
            Ada senyum komersial. Senyum komersial tentu hanya khusus pada saat melayani pelanggan, misalnya pelayan toko, penjual jasa, pramugari dan profesi lainnya yang terkait upaya komersial. Ada juga senyum sinis. Senyum yang tidak enak dipandang, sebab senyum sinis terkesan ada nada mengejek, merendahkan - kadang menyiratkan kebencian. Kalau senyum pahit, itu namanya senyum yang tak ikhlas. Misalnya ada sesuatu yang menimpa seseorang. Dia mau protes, tidak ada daya. Mau terima , rasanya hati tak ikhlas. Terpaksa hanya mampu tersenyum pahit. Ada senyum manis. Namanya saja manis, pasti enak dipandang. Sama seperti wanita cantik dan wanita manis. Kalau cantik, masih ada titik bosannya. Kalau manis ngak ada titik bosannya. Makin dipandang, makin suka, makin manis. Senyum manis sangat melegakan hati, enak dan tak bosan dipandang.

 Nah saya lanjutkan....
                      Sebenarnya disini saya jauh lebih tertarik untuk menulis dan membahas bagaimana senyum pahit itu sebenarnya,senyum pahit adalah senyum yang diberikan seseorang karena hanya ingin menutupi sebuah masalah atau pergumulan besar yang sedang dia hadapi,karena tak tahu harus berbuat apa dan harus mengatakan apa makanya hanya senyum pahit itulah yang bisa mewakili perasaanya,dan hingga hari ini sudah banyak sekali orang yang saya jumpai seperti itu salah satunya adalah teman saya sendiri,tak perlu saya sebut namanya disini. Dia selalu bertingkah dan bersikap seolah-olah sama sekali tidak mempunyai masalah atau beban dengan cara selalu berusaha senyum meski dia tau kalau itu tidak cukup meyakinkan saya kalau dirinya baik-baik saja,saya sering mengatakan berhentilah berpura-pura tersenyum jikalau hatimu sedang menangis seberapapun hebatnya kau berusaha menutupinya,itu bukannya mampu menyelesaikan masalah justru kau akan semakin tersiksa.
 Ada begitu banyak orang yang selalu berusaha menutup- nutupi masalah hidupnya di depan orang lain,meskipun itu orang terdekatnya sekalipun. Saya sendiri merasa capek saat saya sudah berulang-ulang kali bertanya pada teman saya ini, ”kamu kenapa? Ada masalah apa? Cobalah ceritakan... siapa tau saja saya bisa membantu atau paling tidaklah saya ada saat kau sedang butuh teman curhat”, dan dengan gaya terpaksa dia mulai menggerakkan bibirnya untuk tersenyum lebar meskipun saya tahu itu sangat sulit baginya dan dengan suara terbata-bata dia mulai berkata “ saya baik-baik saja,ngak ada masalah sama sekali,kau tidak usah khawatir”,sudah saya prediksi dari awal kalau pasti jawabannya akan seperti itu tapi paling tidak kan saya sudah berusaha lagi dan tidak mau menyerah untuk menyakinkan dia kalau ada saya di sampingnya untuk selalu mendengarkan keluhan-keluhan hatinya. Saya kadang merasa bersalah sendiri saat saya tahu kalau teman saya sedang menyimpan pergumulan atau masalah yang sangat besar dan saya tidak bisa membantunya sedikit pun,dia malah menolak niat baik saya,tapi apa mau di kata setiap orang punya hak untuk memutuskan sesuatu yang dia anggap baik untuk dirinya,hati kecil saya hanya bisa berkata  kau pasti bisa teman karena saya tahu kau adalah orang yang kuat,kau sudah terbiasa memendam masalah-masalah mu sendiri tanpa campuran dari orang lain

                      Walau sebanyak manapun kesibukan melanda, sebanyak manapun kesedihan mendekap, selaut manapun hujan air mata melimpah, bahagiakan diri kita dengan SENYUMAN.
 Akhirnya YANG TERISTIMEWA… SEBUAH SENYUMAN BUAT MU YANG SELALU INDAH DI HATIKU
 Just in case, you haven’t seen it when i smile to you.