“Malam...
Tak usahlah kusebut siapa aku, kau maha mengetahui bukan?
Darimu ku berasal pastinya kau tahu apa aku ini...
Dan tak perlulah ku sebut kau Tuhan
Pun kutuliskan kata ganti untukmu dengan Kapital!
Kita berdua sama – sama tahu, dua tahun cukup bercerita.
Hubungan buruk ini entah berlangsung sampai kapan.
Aku takkan bertanya, kau tak pernah menjawabnya langsung
setiap pertanyaan selalu dijawab makhlukmu,
dan jawaban selalu berbeda...Itu membingungkan!
Apa yang kulakukan sekarang hanya ingin berbicara
Ku tahu kau pasti telah tahu
Tapi, selama ini aku tak pernah mengatakannya langsung... bukan begitu jack?
Semua cukup membingungkan,
Dan aku tak ingin memendamnya lagi...
...........
Terlalu membingungkan,
aku bahkan tak tahu harus memulainya dari mana.
............
Aku tak ingin lagi tersesat
alur yang kau buat cukup memuakkan!
Lama aku mencari, sambil terus berharap
Terkadang aku rasa jawaban terlihat di muka
Namun hanya pusaran yang membelitku lebih dalam lagi
Terjatuh...Bangkit...Dan kembali lagi
Cukup!!
Aku lelah...Aku muak
Saatnya aku jalani Kehidupanku
Atas namaku sendiri...
Kau yang berkuasa, tak kupungkiri itu
Tapi hidup adalah diriku sendiri
Dan aku tak ingin kembali tuk sekedar jadi Pecundang, Pengecut yang meringis ketakutan
Aku cukup berkuasa atas diriku sendiri
Mengertikah...Pahamkah dirimu?
Aku akan berjalan terus dalam kehidupanku
Gapai mimpi, asa, harapan yang sedari dulu kubangun
Bahagiakan seorang purempuan yang kucinta
(tak peduli dia jodohku atau bukan, toh aku takkan lepaskannya)
Dan aku takkan merenung...
Takkan mencoba menyatukan jiwa dan akalku,
Yang katanya gak connect!
Aku takkan berubah, ini diriku yang kumengerti!
Persetan dengan omongan orang lain.
Ini yang membuatku bahagia
Ini yang tak membingungkanku...
Mengertikah... Pahamkah dirimu?
Tapi...tak usah kuatir...
Aku takkan meninggalkanmu
Aku sadar aku memang tak bisa lepas darimu
Aku milikku sendiri, tapi bukankah memiliki itu ciptaanmu juga?
Aku takkan pernah pergi,
Ini keputusanku yang lain...
Deal?
Dan...
Bisakah kita memulainya dengan persahabatan?
Dengan pertemanan dan bukannya hubungan Sang Kuasa dan tidak berkuasa
Persahabatan membuatku tenang,
dan kekuasaan terlalu menakutkan.
Jadi....bisakah kita melupakannya..
Dan memulai segalanya dari awal?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar